Review Journal Internasional "HUMAN ERROR CONTROL IN RAILWAYS by Amit Khumar"

Journal didapat dari Sciencedirect yang saya unduh ulang di Journal Human Error Control in Railways



Latar Belakang
    Manusia merupakan bagian terlemah dari sebuah system integrasi, Karena manusia memiliki berbagai macam rasa, seperti sedih, senang, lupa, ceroboh dan sebagainya sehingga sering melakukan error dari sebuah pekerjaan. System operasi rel kereta api membutuhkan banyak tenaga kerja manusia, hal ini menimulkan konskuensi tingginya angka human errors yang terjadi sehingga harus bisa diantisipasi ataupun diminimalisir. Journal ini membahas yaitu diantaranya teori general human errors, tingkat stress yang dialami operator rel kereta api dan juga bagaimana mengembangkan pengawasan yang terus menerus tentang kondisi fisik dan psikologi operator.

Human Errors
    90% dari total kecelakaan yang ada di stasiun kerja disebabkan olah human error. Beberapa kejadian besar yang disebabkan oleh kelalain manusia yaitu ledakan di pembangkit Bhopal Pesticide, kecelakaan di stadion hillsborough, kecelakaan di rel kereta api antara paddington dan southall dan masih banyak kasus lagi.
    Kelalaian ataupun kesalahan yang dilakukan operator yang mengakibatkan kecelakaan kerja tidak terlepas dari kapabilitas dan keterbatasan manusia. Karakter dari manusia yang sulit atau sering mengakibatkan kesalahan ketika berinteraksi dengan mesin atau lingkungan yaitu
-    Perhatian
Stasiun kerja yang modern menuntut lebih perhatian dan ketelitian sehingga menyerap perhatian kita secara berlebihan yang hal ini terkadang dapat menjadi masalah karena dengan itu kita mudah merasakan fatigue sehingga melakukan kesalahan
-    Persperktif
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap manusia memiliki pandangan/perspektif yang berbeda terhadap suatu hal, misalkan seseorang memberi informasi pada operator dengan sebuah gambar namun operator tersebut mengartikan gambar tersebut tidak sesuai dengan maksud orang yang memberi informasi sehingga menyebabkan kesalahan menginterpretasikan
-    Memori/ingatan
Ingatan manusia sangat terbatas sehingga sering lupa,walaupun telah hafal kalau tidak sesekali dilatih ingatan itu akan tiba-tiba menghilang sehingga kesalahan lupa ini sering terjadi
-    Alasan logis
Terkadang operator diharuskan membuat keputusan keputusan yang bersifat mendesak di saat hal itulah beberapa resiko kesalahan harus diambil walaupun dimaksudkan untuk memperkecil kecelakaan namun hal itu tetap dianggap sebagai kesalahan.
    Untuk mengurangi kesalahan manusia (human errors) di operator rel kereta api, system otomasi dianggap sangat membantu. Desain human-computer interface (HCI) yang bagus dibutuhkan untuk otomasi yang bagus. Namun tetap saja ketika terjadi kejadian yang tidak seperti biasanya (unsual situation) operator akan panik, tingkat stress meningkat,  HCI harus memberi informasi kepada operator untuk memberi saran kepurusan apa yang harus dibuat berdasarkan pada informasi terakhir dari sebuah system yang mengalami masalah.
    Kekurangan dari mesin ataupun system otomasi adalah mereka hanya baik dalam sebuah masalah yang telah disimulasikan atau diprogramkan dan informasi yang repetitive (sesuatu yang berulang-ulang) hal ini menyebabkan ketika suatu kondisi terjadi diluar system yang terprogram maka operatorlah yang menjadi kunci utama untuk membuat keputusan dari sebuah situasi bahaya.
    Pada intinya manusia lebih baik dalam menanggapi suatu permasalahan namun tidak baik dalam melakukan pekerjaan yang berulang-ulang dengan output yang sama seperti yang dilakukan oleh mesin. Sehingga kedua elemen ini memiliki kelebihan dan kekuarangan tersendiri
Berikut merupakan tabel faktor yang menyebabkan human errors
Kategori    Sumber permasalahan
Psikologi
 -     Work environment ( kebisingan, pencahayaan, temperature, waktu kerja, system sift, system sirkulasi udara dan sebagainya)
-    Stress (reaksi terhadap permasalahan)
-    Kapasitas perhatian ( terlalu banyak hal yang diperhatikan, kebingungan dan sebagainya)
-    Adaptasi dengan sebuah system
-    Mental (kelelahan, mengantuk dan sebagainya)
Anatomi operator  
Keterbatasan fisik ( cacat tubuh), usia, sakit, cidera dan sebagainya
Sosial & Personal   \
-    Permasalahan keluarga
-    Ketidakharmonisan dengan sesama operator dan sebagainya







Klasifikasi Human Errors
     Kesalahan yang diakibatkan oleh manusia dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu
-    Kesalahan yang terjadi karena tidak tau apa yang harus dilakukan
 Kesalahan ini terjadi ketika operator memiliki pengetahuan yang kurang terhadap pekerjaannya, sehingga dia tidak tau sama sekali apa yang harus dilakukan
-    Kesalahan yang terjadi Karena tau apa yang harus dilakukan namun tidak melakukan apa yang harus dilakukan
Kesalahan ini terjadi ketika operator memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup terhadap tugas yang dimiliki tetapi salah dalam pengambilan keputusan, termasuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standart prosedur.
-    Kesalahan yang terjadi akibat tugas yang diberikan tidak cocok dengan kemampuan yang dimiliki operator
Kesalahan ini terjadi ketika operator ditugaskan dipekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya sehingga menyebabkan kesalahan
-    Kesalahan akibat kelalaian
Kesalahan ini murni karena lalainya operator dalam melaksanakan tugasnya

Gambar interaksi sub-sistem



Keterlibatan manusia di rel kereta
    Dalam perkembangannya bisnis global kebutuhan akan travel dan transportasi mejadi sector yang terus berkembang, yang menjadi perhatian dan tantangan adalah bagaimana mengatur perkembangan ini bersamaan dengan tingkat keselamatan yang ada. Karena manusia dibutuhkan dalam system operator, maintenance, dan pekerjaan lain di sitem perkeretaapian
Sistem Kereta Api India
    Di negara India, 90 % dari perjalanan kereta api diatur oleh sebuah system bernama “absolute box”, system ini sangat membutuhkan banyak tenaga kerja manusia dalam kontrolnya. Dalam penerapan system ini sangat bergantung pada IQ, efisiensi, umur, skill, dan kondisi kesehatan setiap operator
    Dalam situasi yang padat akan perjalanan kereta pengaturan harus dilakukan oleh operator haruslah simultan dan hal ini tentu saja menguras konsentrasi dan energi sehingga tingkat kemungkinan akan terjadinya kecelakaan karena kelalaian manusia akan meningkat
Berikut adalah table insiden yang terjadi di perkeretaapian



Dalam table terlihat bahwa jumlah kecelakaan akibat human error merupakan yang  paling tinggi dari total kecelakaan di dunia perkeretaapian
Case Study
    Kecelakaan antar 9112 Ahmedabad Express dengan JMP diesel di rel antara stasiun Bhangala dan stasiun Mirthal yang menyebabkan 32 korban meninggal dunia dan banyak korban tetrluka, kasus ini telah diselidiki oleh kemeterian trensportasi pemerintah India.
Penyebab Kejadian
    Kejadian ini disebebkan oleh kesalahan antara kedua stasiun dalam mengirim pesan sehingga kereta berada pada blok yang sama dari arah yang berlawanan pada rel tunggal yang menghubungkan kedua rel tersebut
Akibat dari kejadian
1.    Jalur terdampak berhenti beroperasi selama 24 jam
2.    Terdapat kabel dalam system block yang rsak
3.    Terdapat penumpukan penumpang
Langkah yang dapat dilakukan setelah kejadian
1.    Mengurangi jumlah system yang mengharuskan dilakukan oleh manusia
2.    Menyeleksi operator dengan teliti
3.    Memperbaruhi konten yang diberikan dalam training
4.    Melakukan check-up kesehatan dan tes kondisi psikologi secara berkala
5.    Membuat system yang lebih baik untuk mengidentifikasi permasalahan sedini mungkin
Hal diatas dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan untuk terulang kembali
Kesimpulan
1.    Dalam system yang komplek seperti system perkeretaapian kebanyakan error dapat ditelusuri ke kesalahan akibat operator (manusia)
2.    Teknologi baru merupakan sebuah tantangan untuk tingkat keamanan yang lebih tinggi
3.    Keterlibatan operator manusia dapat diikurangi dengan mengoptomalkan system otomasi
4.    Memonitor kondisi kesehatan dan psikologi karyawan merupakan tindakan yang tepat untuk menurunkan potensi kecelakaan kerja akibat manusia

Kekurangan Journal
Journal ini tidak memberikan metode khusus, rekomendasi diberikan masih bersifat sangatlah umum sehingga kedepannya perlu dilakukan suatu pendekatan yang lebih scientific lagi

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »