Kadilan Sosial Sebagai Epicentrum Pancasila
(Handy Rizky
Praditya/155060700111004)
Ketuhanan
Yang Maha Esa
Kemanusiaan
yang adil dan beradab
Persatuan
indonesia
Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakkkilan
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Begitulah butir butir pancasila yang
menjadi dasar dari ideologi bangsa, sebuah faham yang menjadi landasan bagi
seluruh rakyat indonesia yang pada proses penyusunan butir butir tersebut
sebenarnya diambil dari identitas bangsa Indonesia itu sendiri. Sebenarnya jika
kita mau menelaah lebih dalam tentang pancasila itu sendiri kita dapat
menemukan keterkaitan atau korelasi antar sila seingga membentuk suatu kesatuan
yang utuh yang dapat mencerminkan identitas bangsa indonesia secara utuh.
Dalam penamaannya pancasila di kenalkan
oleh muhammad yamin, beliau menyebutkan bahwa pancasila diambil dari bahasa
sansekerta yaitu “panca” artinya lima, dan “syila” yang berarti dasar sehingga
secara etimologis pancasila dapat diartikan menjadi lima dasar dari suatu bangsa.
Dalam penyusunannya pancasila dirumuskan oleh tokoh tokoh perjuangan
kemerdekaan bangsa dengan mengkaji nilai-nilai luhur dari bangsa indonesia yang
dapat memperkuat identitas dari bangsa indonesia.
Setelah mengerti pengertian dari pancasila
dan mengetahui apa makna dari pancasila itu sendiri untuk bangsa indonesia
dapat kita ulas hubungan antara sila satu dengan yang lain. Dalam sila pertama
berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” disebut di awal karena dari sejak dulu
indonesia meyakini alam semesta ini tidaklah serta merta ada namun ada Zat yang
menciptakan walaupun pada zaman dahulu kala masih mempercayai animisme dan
dinamis namun mereka percaya dengan adanya Sang Pencipta, setelah itu manusia
mulai mengenal agama, dimulai dengan ajaran hindu budha ditandai dengan
prasasti prasasti peninggalan kerajaan yang menceritakan pada masa itu
masyarakatnya menganut kepercayaan ajaran hindu budha, kristiani ditandai
dengan mulai adanya pastur pastur yang menyebarkan agama kristiani di
indonesia, sampai dengan Islam yang ditandai dengan ajaran yang disampaikan
para wali dan kemunculan kerajaan kerajaan islam diindonesia. Dari sejarahnya
bangsa indonseia tidak pernah kehilangan keyakinan tentang konsep ketuhanan,
apapun agama yang dipeluk bangsa indonesia tetap percaya adanya sang pencipta
sehinga ini merupakan nilai dasar dari bangsa indonesia.
Setelah mengerti bahwa indonesia merupakan
sebuah bangsa yang luhur memiliki kepercayaan terhadap sang pencipta maka
panceasila memiliki sila kedua sebagai tahapan selanjutnya yaitu “Kemanusiaan
yang adil dan beradab” yang berarti bahwa bangsa indonesia memiliki adab yang
luhur, karena pada konsep ketuhanan ketika manusia percaya pada sang pencita
maka akan selalu dan terus memperbaiki martabad agar menjadi manusia yang
beradab. Selalu mendidik diri agar memiliki karakter yang kuat untuk berlaku
secara adil dalam kehidupan sosial serta memiliki martabat yang baik. Sila ini
juga mengandung bahwa karakter bangsa indonesia ialah bangsa yang haus akan
dengan pendidikan bukan hanya berarti sekolah namun mendidik diri untuk menjadi
lebih baik sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa bangsa indonesia merupakan
sebuah bangsa yang memiliki martabat yang luhur.
Setelah bangsa indonesia mengerti untuk
percaya kepada sang pencipta setelah itu memiliki semangat untuk memperjuangkan
martabat serta keadilan tahapan selanjutnya yaitu sila ketiga yang berbunyi
“Persatuan indonesia”, persatuan dalam sila ini yang dimaksudkan bukan berarti
bangsa indonesia terdiri dari masyarakat homogen yang memiliki tingkat persatuan
yang tinggi namun sila ini lebih memberi gambaran bahwa bangsa indonesia berisi
dengan masyrakat yang heterogen dengan kata lain memiliki perbedaan kepercayaan
ketuhanan, ketidaksamaan suku, budaya, bahasa dan sebagainya namun bagaimana
dengan perbedaan tersebut bangsa indonesia menjadi sebuah satu kesatuan utuh
sebagai bangsa indonesia, nilai ini digunakan
mengingat bahwa walaupun keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia tinggi
namun bangsa indonesia pernah mengalami nasib yang sama yaitu dijajah selama
ratusan tahun dan perjuangan kemerdekaanpun diperjuagkan dengan persatuan
bangsa indonesia yang sama sama ingin menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan
memperoleh kehidupan yang lebih baik dikedepannya
Setelah bangsa indonesia memiliki nilai
ketuhanan, kerakyatan yang adil dan beradap serta persatuan selanjutnya adalah
sila ke empat dengan bunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakkkilan” sila ini memiliki makna bahwa sebagai
sebuah bangsa atau negara tentunya memiliki perwakilan perwakilan yang berhak
untuk membuat suatu kebijakan, karena sebelumnya bangsa indonesia telah
memiliki nilai persatuan pada sila ke tiga pancasila oleh karena itu yang
berhak mengatur sebuah bangsa itu hanyalah perwakilan dari sebuah rakyat dengan
asas musyawarah mufakat karena pada dasarnya mereka masih sama yaitu sebagai
bangsa indonesia yang bersatu sehingga dalam mengatur sebuah bangsa pun
dilakukan secara bersama-sama dengan perwakilan yang berasas musyawarah mufakat.
Sila keempat menjadi sebuah kunci dari
sila kelima yang berbunyi “Persatuan Indonseia” karena jika perwakilan rakyat
mengabaikan fungsinya dalam mengatur sebuah bangsa atau negara yang haruslah
memiliki nilai nilai sebelumnya maka perstuan indonesia pun tidak akan pernah
tercapai oleh karena itu dari sini terlihat efek domino, ketika persatuan
indonesia tidak tercapai maka ada yang salah dengan perwakilan rakyat dalam hal
ini adalah pemerintah, kenapa pemerintah gagal bisa dijawab dengan pemerintah
lupa bahwa mereka sama halnya dengan rakyat yang harus memiliki nilai persatuan
sebagai bangsa indonesia, dan jikalau persatuan indonesia tidak tercapai maka
ada yang salah dari bangsa indonesia yang tidak mampu belajar dalam
pengembangan diri untuk memperoleh martabat dan keadilan oleh sebab itu tidak
bisa bersatu, dan kalaupun bangsa indonesia tidak mau menimba ilmu untuk
menjadi bangsa yang adil dan beradap itu bisa dikarenakan bangsa indonesia
kehilangan nilai nilai ketuhanan, seperti konsep tauhid bahwa setiap insan
harus mempelajari apapun yang pencipta berikan, seperti sang pencipta memberi
kita akal serta hati nurani, bagaimana kita mengembangkan akal untuk belajar
ilmu pengetahuan tentang alam ataupun tentang sesema bagaimana kita menata hati
untuk dapat memperkaya diri dengan kebaikan kebaikan terhadap setiap insan
manusia. Dari penjabaran tersebut kita
dapat melihat pancasila ini dikatakan terimplemetasi dengan baik ketika
keadilan sosial bagi rakyat indonesia tercapai.
Oleh sebab itu keadilan sosial merupakan
sebuah puncak dari tujuan ideologi pancasila itu sendiri bagaimana menciptakan
sebuah bangsa dengan kondisi sosial yang adil, ketika memang output tersebut
belum tercapai berarti ada yang salah dengan proses sebelumnya atau dapat
dikatakan ada yang salah dalam penerepan sila keempat sampai dengan satu. Dari
sila ke lima ini kita juga tahu bahwa bangsa indonesia memiliki cita cita yang
mulai untuk rakyatnya karena berbunyi keadilan sosial, tidak memuat unsur
material sama sekali, sehingga rakyat indonesia mendapatkan suatu keadilan
dalam kehidupan sosialX
EmoticonEmoticon