Model Simulasi

Menurut Harrel (2004:144), model merupakan representasi dari suatu sistem nyata, dimana dalam melakukan pemodelan dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem yang akan dimodelkan, serta kemampuan pemodel dalam mengoperasikan software yang digunakan.

2.2.1       Klasifikasi Model
Berikut ini adalah klasifikasi model menurut Pegden, Shannon dan Sadowski (1995), Harrel, Gosh dan Bowden (2004).
1.        Berdasarkan Struktur
a.    Model Ikonis, yaitu model simulasi yang terlihat menyerupai sistem nyata dan sering disebut sebagai simulator. Model ikonis sering digunakan untuk tujuan pelatihan.
Contoh: Flight simulator, driving simulator.
b.        Model Simbolik, yaitu model simulasi yang mengkaji simulasi dalam bentuk matematis maupun menggunakan simbol.
Contoh: Permodelan sistem menggunakan software.
2.        Berdasarkan Fungsi
a.         Model Deskriptif, yaitu model yang memberikan gambaran dari sistem nyata.
Contoh: Struktur organisasi, tampak atas tata letak fasilitas, laporan keuangan, peta, dan daftar isi.
b.   Model Prediktif, yaitu model yang digunakan untuk meramalkan hasil dari kondisi tertentu.
Contoh: Analisis BEP, diagram pohon keputusan, antrian.
c.     Model Normatif, yaitu model yang memberikan jawaban terbaik dari alternatif yang ada.
Contoh: Model optimasi, PL, CPM/PERT, marketing mix.
3.        Berdasarkan Acuan Waktu
a.         Model Statis, yaitu model yang tidak memperhitungkan perubahan-perubahan karena pengaruh waktu. Model statis terkadang disebut sebagai Monte Carlo Simulation.
Contoh: Model yang memberi informasi mengenai profit akhir tahun.
b. Model Dimanis, yaitu model yang memperhitungkan faktor waktu dalam menggambarkan suatu sistem nyata.
Contoh: Model pertumbuhan populasi, model dinamis.
4.        Berdasarkan Tingkat Ketidakpastian
a.      Model Stokastik atau Probabilistik, yaitu model yang menghasilkan output yang bersifat acak. Dalam menjalankan model stokastik, diperlukan beberapa replikasi untuk mendapatkan estimasi performansi yang akurat.
Contoh: model laba, model persediaan Wilson.
b.       Model Deterministik, yaitu model yang selalu menghasilkan keluaran yang selalu sama setiap kali model dijalankan.
Contoh: Diagram pohon keputusan, peta kendali mutu.
5.        Model Tak Pasti
Model yang dikembangkan untuk kondisi ketidakpastian mutlak.
Berdasarkan Derajat Kuantifikasi
a.   Model Kualitatif, yaitu model yang menggambarkan suatu mutu pada suatu realita. Model Kualitatif dibagi menjadi 2:
1).     Model Mental, yaitu model yang menggambarkan proses berpikir manusia.
Contoh: Proses belajar manusia.
2).     Model Verbal, yaitu model yang disajikan dalam bahasa sehari-hari.
Contoh: Definisi.
b.  Model Kuantitatif, yaitu model yang variabelnya dapat dikuantifikasikan. Model Kuantitatif dibagi menjadi 4:
1).     Model Heuristik, yaitu model yang digunakan untuk mencari jawaban baik tetapi bukan yang optimum.
Contoh: Kesetimbangan lintasan produksi (line balancing).
2).     Model Simulasi, yaitu model yang digunakan untuk mencari jawab baik yang menguntungkan pada sistem yang sangat kompleks.
Contoh: model simulasi diskrit, pemograman dinamis.
3).     Model Optimum, yaitu model yang digunakan untuk menentukan jawaban terbaik.
Contoh: Analisis marjinal, analisis incremental, model optimal algoritmik.
4).     Model Statistik, yaitu model yang mendeskripsikan dan menyimpulkan data.
Contoh: Tabel mortalitas, peta kendali.
6.        Berdasarkan Derajat Generalisasi
a.         Model umum secara umum dapat diterapkan pada berbagai bidang fungsional.
Contoh: program linier, model antrian.
b.        Model spesifik, hanya digunakan untuk masalah tertentu.
Contoh: model persediaan probabilistik.
7.        Berdasarkan Acuan Dimensi
a.         Model Dua Dimensi, yaitu model yang terdiri dari dua faktor penentu.
Contoh: Model pegas, regresi linier.
b.        Model Multi Dimensi, yaitu model yang terditi dari banyak faktor penentu.
Contoh: Analisis regresi berganda, model multikriteria, prototype kapal.
8.        Berdasarkan Acuan Lingkungan
Berdasarkan acuan lingkungan, model dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a.    Model Loop Terbuka, yaitu model yang memiliki interaksi dengan lingkungannya.
Contoh: Model aksi reaksi, model sosial.
b.    Model Loop Tertutup, yaitu model yang tidak memiliki interaksi dengan lingkungannya.
Contoh: model thermostat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »